DPRD Tebo gelar rapat paripurna Anggaran Tahun 2017 – read more
Jadikan Jujur dan Disiplin Fondasi Utama Untuk Berkembang – read more
Bupati Tebo Hadiri LKD PC Muslimat NU Angkatan ke-2 – read more
Wabup Syahlan Ikuti Konferensi Video Penanganan Covid- 19 – read more
Peraturan Bupati Tebo tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tebo – read more
Syarat untuk Melakukan Pemilihan dalam Pemilu 2017 – read more
Bupati Sukandar Pimpin Pengambilan Sumpah/ Janji 169 PNS, Tenaga Honorer dan PTT Kemenkes RI – read more
Wakajati Jambi didampingi Bupati Tebo Berikan Bansos SAD di Muara Kilis – read more
Bupati Sukandar Hadiri Penyerahan Bantuan OJK Jambi kepada IAI – read more
Tim Bola Volly PGRI Kab. Tebo Meraih Juara 1 – read more
Bupati Tebo : Tingkatkan Kewaspadaan Penularan Covid-19, pelajar diliburkan 14 hari. – read more
Desa Giriwinangun Ditunjuk Sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan – read more
Simulasi Pemungutan ditutup dengan Penghitungan Surat Suara – read more
Sekretaris Daerah hadiri Pembukaan Lomba Peragaan Busana dan Desain Motif Batik – read more
Acara Pisah Sambut Kapolres Tebo Tahun 2016 – read more
Anggota Komisi DPR RI
Hj. Saniatul Lativa dalam mengisi masa resesnya di Kabupaten Tebo menggelar
sosialisasi empat pilar kebangsaan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat
di Pemerintah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Kegiatan sosialisasi empat pilar
kebangsaan kali ini merupakan yang pertama dilakukan DPR periode 2014-2019 di Tebo.
Beliau mengatakan, segenap elemen bangsa Indonesia tidak
boleh melupakan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi negara. Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal
Ika sebagai semboyan Bangsa Indonesia harus tetap kokoh dan eksis dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan yang diselenggarakan diharapkan
mampu meningkatkan nilai-nilai kebangsaan sehingga dapat diaplikasikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau, , kebhinekaan dan perbedaan
merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan bangsa Indonesia
yang memang multikutural dan multietnis.
Oleh sebab itu konsep Bhineka Tungga Ika akan sangat relevan
untuk dapat dipertahankan dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sudiartana mengingatkan, jangan
sampai karena ada perbedaan malah terjadi konflik horizontal. Setiap warga
negara harus arif menyikapi perbedaan, sebagai sebuah keharmonisan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hj.Saniatul Lativa juga menekankan empat pilar kebangsaan
itulah yang harus ditanamkan dalam jiwa setiap warga Indonesia sejak dini,
khususnya generasi muda sebagai menerus cita-cita bangsa. Penanaman dan
penguatan itu harus dimulai sejak dini agar bangsa Indonesia tetap kokoh dan
terhindar dari berbagai ancaman.