kominfo.kab.tebo@gmail.com +62 8515 851 1919

Letak Geografis

Kabupaten Tebo berada pada posisi bagian barat Provinsi Jambi tepatnya terletak diantara  titik koordinat 0º 52’ 32” - 01º 54’ 50” LS dan 101º 48’ 57” - 102º 49’ 17” BT, Kabupaten Tebo dipengaruhi oleh iklim tropis dan wilayah dan berada pada ketinggian antara 50 - 1.000 mdpl.

Luas wilayah Kabupaten Tebo yaitu 646.100 Ha atau 11,86% dari luas wilayah Provinsi Jambi, yang  terdiri dari 12 kecamatan, 107 desa dan 5 kelurahan. Luas kecamatan terbesar adalah Kecamatan Sumay seluas 129.695,95 Ha atau 20,1% dari luas wilayah seluruh Kabupaten Tebo. Secara administrasi Kabupaten Tebo memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara   : Kabupaten Indragiri Hulu (Provinsi Riau)

Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin dan  Kabupaten Bungo

Sebelah Barat   : Kabupaten Bungo dan Kab. Damasaraya (Prov. Sumbar)

Sebelah Timur   : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kab. Batanghari

Kabupaten  Tebo secara wilayah administratif terdiri dari 12 kecamatan, 5 kelurahan, dan 107 desa. Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan sebagai berikut :

Topografi Kabupaten Tebo umumnya merupakan dataran rendah dan sedikit berbukit dan rawa-rawa dengan kemiringan bervariasi. Adapun luas lahan berdasarkan kemiringannya yaitu kemiringan 0-2% seluas 66.400 Ha (10,28%), kemiringan 2-15% seluas 456.800 Ha (70.70%), kemiringan 16-40% seluas 80.000 Ha (16,38%) dan dengan kemiringan 40% seluas 42.900 Ha (6,64%),Berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan kawasan Kabupaten Tebo dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu daerah dataran rendah dengan ketinggian < 50 M di Kec. Tebo Ilir, dataran rendah dengan  ketinggian 50 – 100 meter di Kecamatan Tebo Tengah dan Rimbo Bujang. Daerah tinggi dengan ketinggian sedang di antara 100 – 1000 M di Kecamatan Sumay.

Berdasarkan keadaan alam, Wilayah Kabupaten Tebo, merupakan wilayah relatif datar dengan sedikit bergelombang dan terdapat sedikit wilayah yang berbukit-bukit dan beberapa tempat terdapat rawa. Wilayah dataran terdapat di sebahagian Kecamatan Tebo Tengah dan Kecamatan VII koto. Rawa-rawa tersebut terutama di sepanjang aliran sungai Batang Hari, Batang Tebo, Batang Tabir, Batang Langsisip, Batang Jujuhan, Batang Sumay. Panjang sungai yang membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS) utama dalam Kabupaten Tebo adalah sebagai berikut: Sungai Batang Hari 300 Km, Sungai Batang Tebo 29 Km, Sungai Langsisip 23 km, Sungai Jujuhan 7 km, Sungai Tabir 52 Km, Sungai Sumay 70 Km. sungai dan kawasan rawa tersebut diatas dimanfaatkan disekitarnya oleh para petani, Perikanan Rakyat terutama Masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS).

geografis

Ditinjau dari Fisiografis Wilayah Kabupaten Tebo termasuk jalur Zone I Bukit Barisan Iklim Tropis pada tingkat kelembaban lebih kurang antara 56% - 85% suhu rata-rata 25,80 C – 28,7 C dengan rata-rata curah hujan 300 mm pertahun, pada umumnya wilayah Kabupaten Tebo mempunyaiiklim tropis basah dengan beberapa variasi kecil curah hujan hampir merata setiap tahun, sedang perbedaan terjadi antara musim kemarau (Februari-Agustus) dan musim hujan (September-Januari) tidak terlalu bervariasi besar.

Wilayah Kabupaten Tebo mempunyai tanah yang berkualitas cukup baik dalam jenis dan penyebarannya sehingga memungkinkan untuk pengembangan usaha pertanian. Di daerah ini terdapat enam jenis tanah, jenis Tanah Podzolik merupakan yang terbesar yaitu: 438.000 Ha (67,79%), selanjutnya adalah Latosol 204.600 Ha (31,67%), Aluvial 2.200 Ha (0,34%) dan Organosol 1.300 Ha (0,20%). Dilihat dari jenis tanah Kabupaten Tebo memiliki jenis tanah yang tidak terlalu bervariasi. Jenis tanah ini juga tidak sama di setiap kecamatan, yang memiliki tiga jenis tanah hanya Kecamatan Tebo Ilir dan Kecamatan Tebo Ulu, selebihnya memiliki paling banyak dua jenis tanah. Kondisi demikian mempermudah perencanaan pengembangan kawasan pertanian sesuai dengan jenis tanahnya seperti kawasan perkebunan dan kawasan tanaman pangan.

Kabupaten Tebo secara fisiografi terletak di bagian Utara Cekungan Sumatra Selatan, secara geomorfologi dikelompokkan menjadi 2 satuan morfologi yaitu perbukitan curam, perbukitan bergelombang dan dataran. Morfologi perbukitan curam meliputi Pegunungan Bukit Tiga Puluh, lereng bukit di tempat ini dapat mencapai 60° dengan puncak tajam dan ketinggian antara 100 meter sampai 850 meter diatas permukaan laut. Beberapa sungai yang terdapat dalam morfologi ini adalah Sungai Ketalo, Sungai Sumay, Sungai Pengabuan dan Sungai Melani yang menunjukkan arah lurus dan panjang yang dipengaruhi oleh sesar pada batuan Permo Karbon dibawahnya.Perbukitan bergelombang merupakan unit morfologi terluas. Unit ini merupakan sabuk melintang dari Barat laut Tenggara. Lereng bukit berkisar dari 5° sampai 20° dengan ketinggian antara 50 meter dan 200 meter diatas permukaan laut. Satuan morfologi ini tersusun oleh batuan sediment berumur tersier tengah sampai akhir. Morfologi dataran tersusun oleh alluvial dan endapan rawa, menempati bagian Timur laut dan sebagian Barat Daya dan daerah disekitarsungai utama yaitu Sungai Batanghari, Batang Tebo landaian sungai di daerah ini rendah, membentuk meander dan danau berbentuk oxbow lake, menunjukkan bahwa erosi lateral dan pengendapan ulang masih berlangsung.

Susunan Formasi batuan secara stratigrafi dari yang berumur tua ke muda adalah sebagai berikut: Granit, Formasi Gangsal, Formasi Lahat, Formasi Talangakar, Formasi Gumai, Formasi air Benakat, Formasi Muara Enim, Formasi Kasai, Undak Sungai dan Alluvium.

Struktur Geologi dan TektonikStruktur geologi wilayah Kabupaten Tebo relatif kompleks, meliputi peristiwa tektonik dari Karbon sampai resen, unsur struktur utama batuan adalah lipatan termasuk belahan dan sesar. Batuan pra-Tersier memperlihatkan pelipatan dan belahan berulang-ulang. Penempatan belahan dalam batuan pra-tersier menunjukkan pola komplek dimana beberapa corak umum sejarah tektonik daerah ini dapat disimpulkan, yaitu belahan utama mempunyai arah timur-barat dengan kemiringan ke Utara dan Selatan menunjukkan belahan tersebut telah terlipat sekitar lipatan tegak yang berarah Timur – Barat.